Evakuasi Longsor Terhambat Medan
Evakuasi korban tanah longsor di Perkebunan Teh Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terhambat medan berat berupa jalan menanjak berliku-liku dan berbatu.
Pukul 16.00, Rabu (24/2), evakuasi
terpaksa dihentikan karena khawatir longsor susulan akan terjadi setelah
hujan deras kembali mengguyur kawasan perkebunan tersebut.
Hingga pukul 20.00, jumlah korban yang
ditemukan dari timbunan longsor 19 orang dari 43 nama yang dilaporkan
hilang oleh keluarganya. Sebelum diserahkan kepada keluarga, korban yang
ditemukan dibawa ke masjid setempat yang berjarak sekitar 500 meter
dari lokasi longsor.
Hujan pada Rabu sore menyebabkan lumpur
longsoran tebing menjadi liat dan membahayakan petugas evakuasi. Hujan
deras juga mengganggu penglihatan petugas evakuasi yang menjalankan
mesin pengeruk (backhoe).
Lalu lintas kendaraan yang padat menuju
lokasi longsor juga menjadi penghambat masuknya alat-alat berat ataupun
logistik. Kondisi semakin ruwet ketika pengamanan jalan sepanjang 15
kilometer menuju lokasi bencana tersebut diperketat menjelang kunjungan
Wakil Presiden Boediono.
Di lokasi longsor, lumpur setebal 3 meter
mengubur 21 rumah warga di RW 18. Longsoran menimbulkan bekas
menyerupai cekungan yang dalam seluas hampir 5 hektar. Sepanjang mata
memandang, yang tampak hanya timbunan lumpur. Beberapa atap rumah warga
yang tertimbun masih kelihatan.
Lokasi longsor yang terletak di kaki
Gunung Tilu itu juga tak terjangkau frekuensi radio ataupun telepon
seluler. Tak heran, saat longsor terjadi, Selasa pagi, informasi
mengenai peristiwa tersebut disampaikan warga kepada aparat Kecamatan
Pasirjambu beberapa jam kemudian, dengan menempuh jarak sejauh 32
kilometer.
Wakil Gubernur Dede Yusuf saat meninjau
lokasi longsor, mendampingi Wapres Boediono, mengatakan, karena berbagai
kendala, evakuasi yang dilakukan belum optimal.
Hingga Rabu sore, baru satu backhoe yang
beroperasi di lokasi longsor. Empat lainnya terhambat kedatangannya
karena akses jalan masuk yang sempit dan sukar dilintasi.
Sementara itu, 200 jiwa yang selamat dari
longsor itu diungsikan ke Perkebunan Negara Kanaan, Desa Tenjolaya,
sekitar 3 kilometer dari lokasi longsor.
Menurut Dede Yusuf, evakuasi tetap berlanjut hingga tujuh hari ke depan, dengan mengerahkan 1.200-an personel.